Ketika berada di dalam burung besi (pesawat) perasaan saya benar-benar seperti berada dalam “sangkar”. Yang hanya bisa melihat awan yang menggumpal membentuk formasi yang tidak jelas dari balik kaca dan orang-orang yang sibuk dikursi masing-masing, membaca, tertidur, dan entah apa yang mereka pikirkan. Sedangkan yang memenuhi dalam pikiran saya adalah kapan pesawat ini akan mendarat. Namun saya merasakan hal yang berbeda ketika berada di dalam kapal, saya merasa bebas untuk melihat pemandangan di sekitar, laut biru, ombak, lumba-lumba yang timbul tenggelam, dan burung-burung yang terbang. Meski saat menaiki kapal kita harus berdesak-desakan dengan penumpang lainnya apalagi jika banyak barang yang dibawa harus menyewa seorang buruh dulu untuk membantu membawa barang bawaan lalu mencari tempat (untuk kelas ekonomi). Meski perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke tujuan lebih lama jika menumpangi pesawat. Tapi saya menikmatinya, dan soal kenyamanan saya lebih memilih kapal....