Posts

Showing posts from July, 2013

KESEMPATAN

“Kebetulan? apalah arti kata itu? Sama seperti aku tidak pernah mengerti apa makna kata kesempatan”. Saya memiliki makna sendiri tentang kata kebetulan dan kata kesempatan. Bagi saya segala sesuatu yang terjadi adalah telah menjadi ketentuanNya. Yang namanya kebetulan bisa direncanakan, kebetulan yang tidak disengaja maupun disengaja. Kebetulan yang menyenangkan maupun yang menjengkelkan, dan jika kebetulan itu terjadi mungkin hanya sebagian orang yang memanfaatkan dan menganggapnya sebagai sebuah kesempatan. Saya percaya semua yang terjadi pada diri saya, entah itu sesuatu yang kali pertama terjadi atau untuk kedua kalinya, saya hampir tidak pernah melewatkan sedikitpun. Dan saya tidak pernah menganggapnya sebagai sebuah kebetulan melainkan itu sebuah kesempatan . Karena boleh jadi saya tidak akan pernah kembali mendapatkan “kesempatan” itu. “Jangan pernah kehilangan moment untuk sesuatu hal apapun. Karena kesempatan kedua tidak selalu ada, kalaupun ada keadaannya aka

Special Ramadhan

Image
Fragmen di Anak Tangga Jilid II Hai, Selamat Bertemu lagi. Malam ke -4 Tarawih bulan Ramadhan 1434 H. Fragmen di Anak Tangga Terulang kembali, Subhanallah. Tak ada yang berubah denganmu “Anak Tangga” masih seperti setahun kemarin. Suaramu yang bening terdengar lagi di telingaku. Gaya berpakaianmu, baju koko lengan panjang dipadu dengan bawahan sarung yang warnanya senada. Bahasa tubuhmu sebelum melakukan takbiratul Ihram. Hanya peci putihmu saja yang berubah motif. (Ups, aku terlalu memperhatikanmu). Sekali lagi, tak ada salam apalagi sapa namun aku bahagia . Meski aku sering mengunjungi Masjid Nur untuk Shalat Maghrib berjamaah tapi tetap saja ada yang beda ketika Ramadhan tiba, Ramadhan memang selalu special . Bukan hanya Fragmen di Anak Tangga terulang kembali, ada beberapa moment-moment yang terjadi di sini yang hanya di dapat pada bulan Ramadhan saja, seperti : 1.     “Binte Special Ramadhan”. Makanan ini berbahan dari jagung di rebus dengan di campur berbag

Aba Juara Satu Seluruh Dunia lagi Humoris

Image
Sejak kecil saya selalu mengikuti kemana pun Aba pergi, bahkan dalam urusan pekerjaan sekalipun. Karena itu keluarga sering menyebut saya sebagai ajudannya Aba. Aba selalu mengantar dan menjemput di Sekolah. Atau kemanapun jika ada urusan tentang sekolah sampai pekerjaan kuliah Aba selalu menemani. Begitu pun jika Mama ada keperluan Aba selalu bisa menyempatkan waktu untuk menemani. Hanya kakak saja yang lebih mandiri, sejak SD kakak sudah mengendarai sepeda kumbang sendiri ketika berangkat les atau urusan lainnya. Kini saat saya sudah bekerja dan mengendarai sepeda motor sendiri Aba tidak mengantar saya lagi. Seperti ada yang hilang. Yakni moment-moment untuk bercerita berdua bersama Aba berkurang. Aba yang baik. Beliau tidak pernah mengatakan tidak untuk apapun yang saya minta selama itu baik untuk saya, dan selalu ada buat kami . Selain itu Aba juga sangat humoris, kami menyebutnya dengan “ Paajakan ”, bahasa Banjar yang artinya suka bergurau. Apapun gurauan yang keluar

Cinta Pertama Aling – Ikal & Cinta Sejati Mei – Borno

Image
Demikianlah berlangsung selama beberapa bulan. Setiap senin pagi aku dapat menjumpai belahan jiwaku, walaupun hanya kuku-kukunya saja. Hanya sampai di situ saja kemajuan hubungan kami, tak ada sapa, tak ada kata, hanya hati yang bicara melalui kuku-kuku yang cantik. Tak ada perkenalan, tak ada tatap muka, tak ada rayuan, dan tak ada pertemuan. Cinta kami adalah cinta yang sangat   bisu, cinta yang sederhana, dan cinta yang sangat malu, tapi indah, indah sekali tak terperikan. Setelah lima tahun mengenalnya, baru tujuh bulan yang lalu melihat wajahnya, setelah puluhan puisi kutulis untuknya, setelah berton-ton rindu untuknya, baru sore ini dia akan tahu namaku. “Miang sui”, kata Aling. Nasib, itulah artinya. Bukankah komidi putar adalah sebuah benda yang menakjubkan?, aku bertanya-tanya pada diri sendiri : kemanakah nasib akan membawaku setelah ini? “Kalau ada nasib, lain hari kalian bisa bertemu lagi” Aku mengamati pesawat yang pergi membawa cinta pertamaku mene