Janji Setia Penyu


Kalian tahu, penyu adalah binatang paling setia di dunia?

 (Sumber :sabah.edu.my)

Kalian bayangkan, disuatu malam yang lengang dan spesial, malam yang gelap gulita, seekor induk betina penyu datang bertelur di pantai ini, menimbun telurnya dengan pasir, lantas setelah semua selesai, induk penyu pergi. Telur-telur ditinggalkan begitu saja, dibiarkan berjuang sendirian. Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu terlampaui, hingga disuatu pagi yang juga lengang dan spesial, telur-telur itu akhirnya menetas. Kalian mau tahu apa yang terjadi berikutnya?
Nah, tukik atau anak penyu yang baru menatap dunia itu kemudian merangkak pelan di atas hamparan pasir. Tahukah kalian, mereka sejak kecil sudah ditanamkan perasaan setia itu. Mengenali aroma lingkungan tempatnya dilahirkan. Mengenali udara, suhu, matahari, angin yang berhembus, setiap jengkal muasal mereka.
Dengan kaki yang masih lemah, anak-anak penyu itu merangkak perlahan ke tepi pantai. Menjemput janji kehidupan seiring cahaya matahari pagi terbit. Bagai barisan pesawat mereka bergerak menjamah debur ombak pertama. Saat itulah mereka mengikrarkan janji setia. Mereka akan pergi bertualang menjelajahi samudera luas. Beranjak besar, menjadi penyu remaja. Mengenal setiap sudut kehidupan lautan. Tapi mereka akan pulang suatu saat nanti. Kalian tahu, penyu bisa mengarungi beribu-ribu mil sepanjang tahun. Hingga menjejak belahan benua lainnya. Dan ketika mereka siap untuk mencari pasangan. Penyu-penyu itu akan kembali ke sini. Menunaikan janji setia yang pernah mereka ikrarkan.
Dan ajaib inilah yang jarang diketahui banyak orang. Penyu hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Saat mereka kembali untuk pertama kalinya, mereka secara naluriah, akan jatuh cinta dengan penyu betina yang dulu pertama kali ditemuinya. Saat membentuk barisan di pantai dulu, saat kanak-kanak. Itulah yang akan menjadi pasangan sehidup-semati. Saat mereka bertemu kembali, mereka akan melakukan tarian penyu. Setelah induk betina bertelur, pasangan itu berpisah lagi. Menjelajahi samudera luas.
Musim berlalu, ketika musim kawin tiba. Mereka akan kembali. Kembali meski terluka, tidak peduli meski batok keras mereka retak, tangan-tangan lumpuh. Kembali menemukan pasangannya dulu. Tidak tertukar, tidak berganti. Sejauh apapaun mereka melihat sudut dunia. Secantik apapun penyu betina lain yang ditemukannya.
Mereka akan kembali. Kembali ke takdir pasangannya. Karena itulah janji setia penyu. Terucapkan saat kaki-kaki kecil mereka, kaki-kaki kanak-kanak mereka menuju lautan luas. Janji setia pada takdir pasangannya.

(Dikutip dari Novel Tere Liye, “Sunset Bersama Rosie” Hal 275-277).

Saya tidak tahu kisah di atas sepenuhnya benar atau tidak, tapi jika mengambil makna dan belajar dari kisah tersebut, maka kesetiaan sangat diperlukan dalam hal apapun. Binatang seperti penyu saja yang tidak mempunyai akal mampu untuk setia, tapi manusia yang diberikan akal dan paling sempurna di dunia ini kenapa tidak sanggup untuk setia pada satu pasangannya. Menjaga komitmen untuk setia kepada satu pasangan itu memang tidak mudah, apalagi jika orang ketiga datang. Dan mendua bukan pilihan.
Setiap orang akan menemukan takdir pasangannya masing-masing. Dan jika bersatu dengan seseorang yang anda jalani komitmen selama fase perkenalan,  itu adalah takdir. Tapi jika bukan itu adalah suratan yang telah ditentukan oleh-Nya meski kita tak akan pernah mengerti.

Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel Hujan - Tere Liye

Resensi Novel "RINDU" - Tere Liye

Quotes of Lautan Langit