GAGAL..... Coba Lagi
“Gagal sekali itu biasa berkali-kali juga biasa karena
sesungguhnya yang diingat adalah keberhasilan yang sekali”.
Kalimat di atas adalah kutipan
artikel dari Ahmad Fuadi penulis Trilogi Negeri 5 Menara di harian Kompas Dua Tahun lalu. Kalimat
tersebut menjadi penggugah semangat ketika hasil tidak sesuai dengan harapan.
Seperti yang saya alami ketika mengikuti lomba cerpen di salah satu Penerbit setahun
kemarin. Namun sayang, saya gagal.
Sungguh perasaan saya saat itu sangat kecewa, tapi itu pasti keputusan yang terbaik. Tulisan saya mungkin belum begitu baik atau belum layak untuk diterbitkan. Jika diuraikan ketika mengikuti lomba cerpen setahun kemarin. Ada 3.529 naskah peserta dan hanya 30 terbaik yang menjadi pemenang dan dibukukan. Dan tulisan saya pun langsung tersisih di tahap awal. Hmm, sangat mengecewakan. Lalu saya mengirimnya di salah satu majalah dan hasilnya pun di rijek dengan alasan ceritanya “Monoton”. Hanya Satu kata tapi membuat saya mengerti, ternyata tak mudah menghasilkan tulisan yang baik. Baik buat saya belum tentu baik buat pembaca. Apalagi setiap pembaca mempunyai selera yang berbeda.
Di awal tahun ini saya kembali
mengikuti lomba cerpen di Penerbit yang sama dengan tema yang berbeda, dan
untuk kedua kalinya naskah saya tidak lolos penjurian tahap pertama. Lagi –
lagi saya gagal.
Dari dua kegagalan ini saya
belajar, bahwa tak mudah untuk menulis sebuah cerpen yang baik. mulai dari
pemilihan ide cerita, tema, alur, latar, sudut pandang, dan konflik cerita,
serta yang terpenting adalah pesan moral dari sebuah cerpen tersebut. Meski
dikemas dengan bahasa yang sederhana.
Tetap semangat untuk menulis.
Perbanyak membaca referensi buku-buku atau novel lalu latihan menulis. Kesempatan masih banyak terbuka di beberapa Penerbit atau di Majalah yang lain.
Yang terpenting jangan berhenti mencoba,
ketika gagal harus di coba lagi. Karena tidak ada perjuangan yang sia-sia,
selalu ada hikmah dari sebuah kegagalan. Menerima kegagalan berarti mengakui
bahwa yang berhasil memang lebih baik dari kita.
Gambar di bawah ini adalah buku
yang telah diterbitkan dari 30 naskah terbaik.
“Karena Cinta Tidak Selalu Hadir
Tepat Waktu”
Comments
Post a Comment