KESEMPATAN II
Tulisan ini cerita
yang tertinggal di awal Syawal kemarin. Lagi-lagi sepotong fragmen yang terjadi
pada diri saya, membuat saya makin
mengerti makna kata kesempatan. Saya tidak
menyangka akan “melihatnya” lagi seseorang yang sangat saya kagumi meski dari
kejauhan. Saat itu entah kenapa pandangan mata saya tertuju pada sebuah bangunan yang
cukup jauh dari tempat saya berdiri, dan memperhatikan baik-baik orang-orang
yang berada di tempat itu. Ketika saya berada disana, saya sama sekali tidak
berharap akan melihatnya. Bahkan saya sempat berucap “bisa melihatnya di antara
ratusan pasang mata itu adalah sebuah anugerah”. Saat itu pandangan mata saya seperti
mengikuti kata hati saya untuk memperhatikan orang-orang di sekitar bangunan
itu. Mendengarkan kata hati memang tak pernah salah
Cerita di bulan
Ramadhan kemarin di tempat yang berbeda pun terjadi dan masih tertinggal di
benak saya. Saya belajar tentang ketekunan
dan kerja keras dari seseorang yang manis dan lembut perangainya. Meski hanya
beberapa hari bertemu dan berbincang dengannya tapi saya banyak belajar darinya. Dan sejak ia pergi, semua
yang ia tinggalkan dan “pesan” secara tersurat yang ia sampaikan akan selalu
saya jalankan. Dan sesuatu yang telah diamanahkan atau di titipkan, saya akan “menjaganya” dan “menyimpannya”
baik-baik.
Bagi saya yang
terjadi ini bukan merupakan suatu
Kebetulan melainkan suatu Kesempatan.
Setiap pagi masih bisa melihat sepotong bulan di atas langit yang menjingga, bersyukur atas nikmat Tuhan. Serta berterimakasih atas kesempatan untuk saling mengenal. Semoga semuanya dimudahkan. Aamiin…
Sampai Nanti….
Comments
Post a Comment