Berbagi Cerita Bersama Tere Liye
12 Desember 2015, saya mengikuti acara
seminar yang diselenggarakan oleh salah satu Perguruan Tinggi di kotaku. Dengan
mengundang Penulis Tere Liye. Banyak hal yang beliau share ke kami (para
peserta) mengenai bagaimana meningkatkan gemar menulis dan membaca. Seperti hal
– hal berikut ini :
- Bang Tere Liye menganalogi atau berkisah
tentang sebatang pohon kelapa, Seekor burung pipit, dan penyu. Mereka tumbuh
bersama. Namun seiring berjalannya waktu, tiga tahun mereka terpisah. Kemudian
setelah bertemu, mereka masing-masing bercerita tentang apa yang mereka lihat
di luar sana. Burung pipit bercerita, aku terbang hingga ribuan kilometer dan
melihat dunia. Penyu pun juga berenang jauh sekali, hingga ke pulau seberang. Tiba giliran pohon kelapa, yang hanya diam begitu saja. Dan berkata “Aku
tidak tahu bercerita tentang apa, aku tumbuh dan berkembang di sini, tidak kemana-mana.
Aku hanya melihat para nelayan datang dan berlabuh sebentar disini kemudian
pergi."
"Tetapi siapa sangka, buah kelapa yang jatuh dariku itu bisa sampai
ke manapun begitu juga dengan tunasku. Boleh jadi pohon kelapa yang kalian lihat
di pulau seberang itu adalah tunas dariku."
- Dogma menulis : kalimat pertama itu mudah,
gaya bahasa kebiasaan, kalimat penutup lebih mudah lagi.
- Amunisi penulis : membaca, melakukan
perjalanan, mendengarkan nasihat-nasihat lama
Orang-orang bijak
Saya suka dengan
profile bang Tere Liye, seorang yang berprinsip orang-orang
lebih baik mengenal karya tulisannya daripada siapa penulisnya. Termasuk dengan
beliau tidak mau di foto, apalagi foto bersama dengan para “penggemar”. Karena ketika
beliau sedang melakukan perjalanan, boleh jadi ada orang-orang yang sedang
membaca bukunya dimanapun tanpa sadar orang yang membaca sendiri sedang berhadapan
atau bersebelahan dengan penulisnya.
Penulis-penulis
professional jika dihitung secara perolehan materi mereka telah memperoleh
banyak royalty mulai dari menjadi buku, film, bahkan sinetron. Dan itu boleh
menjadi motivasi untuk meningkatkan keinginan sebagai seorang penulis.
Menulislah apa yang
menjadi hoby, kebiasaan, rutinitas, atau apapun yang ada disekitar kita. Karena menulis itu seperti menjatuhkan
sebutir pohon kelapa yang kita tidak tahu akan jatuh ke mana tetapi memberikan
kebaikan bagi yang membacanya.
Comments
Post a Comment