Tentang "Ninja"

Tahun 2015, merupakan tahun yang cukup menyenangkan bagi saya. Karena di tahun ini saya bisa berkesempatan bertemu dengan orang-orang yang menginspirasi saya baik dari segi hal saya menyenangi musik, maupun tulisan.
  • Awal April saya mendatangi konser Band idola saya yang di adakan di Makassar, bersama teman yang juga menyenangi Kahitna. Sudah sejak SMP sekitar tahun 2002 saya menyenangi musik-musik Kahitna khususnya pencipta lagunya Yovie Widianto. Dan Alhamdulillah bisa melihat mereka secara langsung, menyenangkan. Semoga lain waktu ada kesempatan lagi melihat aksi panggung mereka.
  • Di bulan Ramadhan, saya berkesempatan ikut bedah buku yang mengundang Kurniawan Gunadi. Penulis Hujan Matahari dan Lautan Langit. baru awal tahun 2015 saya mengenal (membaca) tulisan-tulisannya, dan berkesempatan bisa bertemu dengan penulisnya.
  • Di pertengahan bulan Desember, saya juga berkesempatan bisa bertemu dengan penulis Tere Liye, sudah banyak novel yang beliau rilis dan banyak menginspirasi pembacanya. Saya pun termasuk yang mengkoleksi karya-karya Tere Liye.
Dalam hal pekerjaan, Alhamdulillah masih diberi kelancaran rejeki, nikmat sehat. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Aamiin.

Di kesempatan ini juga saya ingin bercerita tentang pertemanan. Kami berlima, dan menyebut nama persahabatan kami "Manis Manja" disingkat "Ninja". hehehe, mirip dengan nama group viokal lawas 90-an.
Saya, Ana, Iyal, Yuyun, dan Cici adalah teman semasa kuliah, berawal dari rumah kami yang satu kecamatan sehingga kami sering pulang bersama naik angkot saat kuliah. Sedangkan Cici adalah sepupu Ana yang bersebelahan Kosnya (Saat itu) dengan Ana. belakangan Cici juga sering ikut kami ketika kumpul bersama.

Persahabatan kami tidak jauh berbeda dengan persahabatan pada umumnya. Namun kami mengakui bahwa kami adalah orang-orang yang lucu, ada saja bahan pembicaraan dari yang serius maupun yang lucu, dan selalu kami buat tertawa ketika bersama.

November 2014, Cici menikah dan setahun kemudian ia pergi dan berpisah dengan kami karena harus mengikuti  suaminya yang bekerja di Majalengka. Oktober 2015, Yuyun menikah. Setelah menikah ia masih bisa jalan dengan kami, tentu saja dengan ijin suaminya :).

Jadi tinggal Saya, Ana, dan Iyal yang belum menikah. Saya senang melihat teman-teman yang sudah melewati fase kesendiriannya, dan beranjak ke fase yang baru, menikmati kehidupan setelah menikah,  bahagianya, tantangannya, yang menjadi bagian dari pernikahan. Semoga  kami bertiga juga bisa merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Cici dan Yuyun. Di Tahun ini harapan saya, dan saya yakin juga harapan Ana dan Iyal adalah menikah,  meskipun kami tidak tahu dengan siapa, tapi kami yakin pasti akan ada orangnya, di waktu yang tepat dengan orang yang tepat. Aamiin.






Comments

Popular posts from this blog

Resensi Novel Hujan - Tere Liye

Resensi Novel "RINDU" - Tere Liye

Quotes of Lautan Langit