Samarinda Kota Tepian
Beberapa minggu yang
lalu saya dan keluarga berkesempatan mengunjungi Kota Samarinda atau yang
sering disebut dengan “Kota Tepian”. Perjalanan selama empat hari.
Perjalanan dimulai
dengan mendarat di kota Balikpapan. Kemudian ke Samarinda kurang lebih butuh 3
Jam perjalanan dengan mengendarai travel yang di sewa dari bandara sepinggan
Balikpapan atau dengan menggunakan bis di terminal batu ampar. Saya memilih
untuk mengguanakan travel karena langsung di antar ke tujuan (tempat
penginapan). Walaupun menggunakan bis lebih murah ketimbang menggunakan travel.
Berikut Beberapa tempat yang saya kunjungi selama di samarinda :
- Masjid Baitul Muttaqien Islamic center Samarinda. Masjid megah
nan luas yang diresmikan sejak tahun 2008 dengan arsitektur bangunan seperti
Hagia Sophia di Turki. Pada kubah besarnya yang bermotif. Masjid ini
memiliki satu menara utama setinggi 99 meter yang disesuaikan dengan asmaul
husna, dan enam menara dengan ukuran lebih pendek yang melambangkan rukun iman.
Selain itu, anak tangga menuju ke lantai utama masjid berjumlah 33 buah, jumlah
yang sama dengan butiran tasbih. Masjid
ini menjadi tujuan wisata religi bagi wisatawan maupun masyarakat setempat yang
ingin beribadah. Dan jika kita menaiki menara Masjid dengan tinggi sekitar 15
lantai kita akan melihat pemandangan kota samarinda yang dikelilkingi oleh
sungai Mahakam.
Tepian Sungai Mahakam. Sepanjang pusat
kota samarinda dikelilingi oleh sungai Mahakam, mungkin karena inilah sehingga
disebut dengan “kota tepian”. Tiap sore sampai malam banyak orang-orang yang
menghabiskan waktu untuk duduk-duduk santai di tepian, dan banyak juga penjual
yang menjual berbagai makanan. Serta taman bermain untuk anak-anak.
- Pasar Pagi, Pasar Segiri, Citra Niaga. Bagi yang suka berbelanja bisa berkunjung ke
Pasar pagi, atau Pasar Segiri. layaknya pasar tradisional menjual berbagai
macam kebutuhan pokok, sandang, dan pangan. Dari grosiran sampai eceran. Jika
ingin membeli oleh-oleh silahkan mengunjungi kawasan Citra Niaga yang menjual
berbagai macam pernak-pernik khas Kalimantan Timur (suku dayak) mulai dari
pakaian (batik khas dayak, sarung Samarinda, aksesoris, tas, dan lain-lain).
- Kebun Raya Universitas Mulawarman, ini merupakan kawasan hutan pendidikan milik Universitas
Mulawarman namun terbuka untuk umum. Namun saat saya mengunjungi tempat ini
terlihat kurang terawat padahal lokasinya sangat menarik. Terdapat museum kayu
yang berisi informasi mengenai jenis-jenis kayu di Kalimantan. Serta danau
besar yang juga kurang terawat.
- Desa Budaya Pampang. Desa ini merupakan salah satu perkampungan bagi
suku dayak Kenyah. Setiap hari minggu siang diadakan pertunjukan seni budaya. pada pukul 14:00 – 15:00 di lamin atau gedung pertemuan desa. Gedung
ini unik karena berupa rumah adat Dayak dengan ukiran khas suku. Menariknya,
pada saat sedang berlangsung pertunjukan seni, seluruh warga desa akan
mengenakan pakaian adatnya. Kita juga bisa menyewa pakaian adat untuk berfoto
dengan latar rumah adat Dayak. Selain itu, di desa ini juga ada toko suvenir
yang menjual beragam kerajinan warga setempat.
-
GOR Simpaja.
Pada PON 2008 GOR Simpaja dijadikan sebagai wisma atlet. Selain menjadi tempat
pertandingan sepak bola, saat ini setiap hari minggu mulai pukul 8.00 – 11.00,
dijadikan kawasan jalan santai dan pujasera yang menjual berbagai jenis
makanan.
Terimakasih atas
kesempatan untuk bisa menjumpai tempat-tempat yang ada di Samarinda,
mengunjungi masjid yang megah, bertemu keluarga jauh, dan tempat-tempat menarik
lainnya. Semoga saya (kami) bisa mengunjungi tempat-tempat lain yang ada di
Indonesia dan menemukan makna dari perjalanan.
Comments
Post a Comment